Plumbing ch.0
Mekanikal
plambing secara umum merupakan suatu sistem penyediaan air bersih dan
penyaluran air buangan didalam bangunan. Mekanikal plambing juga dapat
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemasangan pipa dan peralatan di dalam gedung atau gedung yang bersangkutan
dengan air bersih maupun air buangan yang dihubungkan dengan saluran kota
(Sunarno, 2005). Plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem
plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara
seksama hubungannya dengan bagian-bagian konstruksi gedung serta dengan
peralatan lainnya yang ada pada gedung tersebut (Suhardiyanto, 2016).
Pada
jenis penggunaan sistem plambing sangat bergantung pada kebutuhan dari bangunan
yang bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan dan perancangan sistem plambing
plambing dibatasi pada pendistribusian dan penyediaan air bersih. Adapun fungsi
dari instalasi plambing antara lain:
1. Menyediakan
air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan dan jumlah aliran
yang cukup
2. Membuang
air buangan dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting
lainnya.
Fungsi dan Tujuan Peralatan Plambing
Plambing mempunyai fungsi dan tujuan,
adapun fungsi dan tujuanya sebagai berikut :
"Menciptakan suatu bangunan yang
memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik dengan suatu sistem pemipaan yang
dapat mengalirkan air bersih ketempat tempat yang dituju dan membuang air kotor
ke saluran pembuang tanpa mencemari bagian penting lainnya dengan tidak
melupakan kenyamanan dan keindahan."
Beberapa
fungsi dari peralatan plambing (Morimura,1999) :
1. Membuang
air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya
(fungsi pembuangan)
2. Menyediakan
air bersih ketempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup (fungsi
system penyediaan air).
Fungsi
pertama, yaitu berkaitan dengan pembuangan air kotor, dilakukan oleh system
pembuangan dan ven. Sedangkan fungsi kedua, berkaitan dengan penyediaan air
bersih, dilaksanakan oleh system penyediaan air bersih. Dulunya, system ini
bertujuan untuk menyediakan air bersih yang cukup berlebihan. Namun, karena
adanya pembatasan penggunaan jumlah air karena keterbatasan sumber air bersih
serta guna mendukung upaya penghematan energi, maka tujuan ini bergeser menjadi
seperti di atas.
Ada
3 sistem/saluran yang dikenal sebagai sistem plambing :
1. Sistem
saluran air bersih
-
Saluran Penampungan Air
-
Saluran Pemadam Kebakaran
2. Sistem
saluran air kotor
-
Saluran pembuang air hujan
-
Saluran Kotor WC ke Septictank
3. Sistem
saluran udara atau gas
Bahan
yang umum digunakan adalah dari besi/baja dengan lapisan galvanis, plastik,
pvc, porselin dan dari beton betulang. Bahan harus memenuhi syarat tidak
menyerap air, mudah dibersihkan, tidak berkarat atau mudah aus. Untuk instalasi
air bersih maupun air kotor dalam bangunan kecuali instalasi air panas biasa
digunakan pipa PVC.
2.1.3
Jenis-jenis Alat Plambing
Peralatan
Plambing dapat dibedakanberdasarkan fungsinya menjadi :
·
Peralatan Plambing dalam artian khusus :
a. Peralatan
untuk penyediaan air bersih/air minum
b. Peralatan untuk penyediaan air panas
c. Peralatan untuk pembuangan dan ven
d. Peralatan
saniter (plambing fixtures)
·
Peralatan Plambing dalam artian yang lebih luas
:
a. Peralatan untuk pemadam kebakaran
b. Peralatan untuk mengelola air kotor
c. Peralatan
penyediaan gas
d. Peralatan
dapur
e. Peralatan
untuk mencuci (laundry)
f.
Peralatan pengelola sampah
Hal
tersebut terakhir meliputi instalasi pipa untuk menyediakan zat asam, zat
lemas, udara kempa, air murni, air steril, dan juga perpipaan vakum (untuk
menyedot). Dan ada juga yang menyebutkan bahwa alat plambing meliputi peralatan
Plambing dalam artian khusus ditambah dengan peralatan-peralatan untuk pemadam
kebakaran, pengolahan air kotor dan penyediaan gas.
Komentar
Posting Komentar